Apakah anda ingin mempelajari uji statistik t-test? Sering mendengar istilah t-test tapi tidak mengerti apa kegunaanya? Atau anda akan menggunakan t-test tapi masih bingung mau pakai t-test yang mana?
Untuk menjawab masalah anda diatas, pertama kita akan belajar apa itu t-test berikut ini.
Secara umum t-test digunakan untuk menguji rata-rata antar kelompok. Nah, jika penelitian anda inging menguji rata-rata antar kelompok, maka anda sudah tepat untuk membaca artikel ini.
T-test adalah salah satu metode statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah dua kelompok memiliki rata-rata yang signifikan secara statistik atau tidak. Dalam t-test, statistik pengujian yang digunakan adalah t-value, yang menunjukkan seberapa jauh rata-rata dari dua kelompok data yang berbeda berbeda secara signifikan. Jika anda ingin melakukan pengujian rata-rata lebih dari dua kelompok, maka uji statistik yang tepat adalah uji anova berikut ini
Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga jenis t-test, yaitu one sample t-test, (independent) two sample t-test, dan t-test berkorelasi. Setiap jenis t-test digunakan dalam situasi yang berbeda dan memiliki cara pengujian yang berbeda pula. Dengan memahami asumsi dan jenis-jenis t-test, kita dapat memilih jenis t-test yang tepat dan melakukan pengujian rata-rata yang akurat.
One sample t-test digunakan ketika kita ingin membandingkan rata-rata sampel dengan nilai tertentu. Contohnya, kita ingin membandingkan rata-rata pengeluaran bulanan dari konsumen di suatu toko dengan nilai rata-rata pengeluaran bulanan nasional. one sample t-test melibatkan satu kelompok data dan satu nilai rata-rata yang diketahui. Hipotesis pada one sample t-test adalah sebagai berikut:
Kita ingin membandingkan rata-rata pengeluaran bulanan dari konsumen di suatu toko dengan nilai rata-rata pengeluaran bulanan nasional yang diketahui. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan one sample t-test untuk menguji apakah rata-rata pengeluaran bulanan konsumen di toko tersebut lebih tinggi atau lebih rendah dari rata-rata pengeluaran bulanan nasional yang diketahui.
Contoh lain penggunaan one sample t-test adalah ketika kita ingin membandingkan rata-rata nilai ujian dari siswa dalam satu kelas dengan nilai rata-rata ujian yang telah ditentukan oleh sekolah sebagai standar kelulusan. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan one sample t-test untuk menguji apakah rata-rata nilai ujian siswa dalam satu kelas mencapai atau melebihi standar kelulusan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
T-test dependent atau paired-sample t-test adalah jenis t-test yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dari satu sampel pada waktu yang berbeda (pre vs post test). Contoh dari data yang terkait adalah sebelum dan sesudah pengobatan pada pasien yang sama atau rata-rata yang diambil pada dua waktu yang berbeda pada subjek yang sama.
Contoh penggunaan t-test dependent dapat ditemukan dalam penelitian medis. Misalnya, sebuah penelitian ingin menguji apakah program rehabilitasi kardiak (efek treatment) meningkatkan waktu latihan pada pasien setelah mengalami serangan jantung. Sampel yang diambil adalah waktu latihan pasien sebelum dan sesudah menjalani program rehabilitasi kardiak. Dengan menggunakan t-test dependent, dapat diuji apakah ada perbedaan yang signifikan dalam waktu latihan pasien sebelum dan sesudah menjalani program rehabilitasi kardiak.
two sample t-test digunakan ketika kita ingin membandingkan rata-rata dari dua kelompok data yang berbeda. Contohnya, kita ingin membandingkan rata-rata gaji karyawan di dua perusahaan yang berbeda. two sample t-test melibatkan dua kelompok data yang independen. Hipotesis pada two sample t-test adalah sebagai berikut:
Contohnya, kita ingin membandingkan rata-rata gaji karyawan di dua perusahaan yang berbeda. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan two sample t-test untuk menguji apakah rata-rata gaji karyawan di perusahaan A lebih tinggi atau lebih rendah dari rata-rata gaji karyawan di perusahaan B.
Contoh lain penggunaan two sample t-test adalah ketika kita ingin membandingkan rata-rata skor tes antara kelompok siswa yang mengikuti program tambahan dan kelompok siswa yang tidak mengikuti program tambahan. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan two sample t-test untuk menguji apakah rata-rata skor tes siswa yang mengikuti program tambahan lebih tinggi atau lebih rendah dari rata-rata skor tes siswa yang tidak mengikuti program tambahan.
Sebelum melakukan pengujian rata-rata menggunakan t-test, terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi. Syarat-syarat tersebut adalah:
Jika ketiga syarat di atas telah terpenuhi, maka dapat dilakukan pengujian rata-rata menggunakan t-test yang sesuai dengan karakteristik data dan tujuan analisis. Namun,jika asumsi tersebut tidak terpenuhi, maka penggunaan t-test dapat menghasilkan kesimpulan yang tidak akurat atau bahkan salah.
Setelah Anda memahami dasar-dasar penggunaan tipe-tipe t-test, selanjutnya kita akan belajar cara pengolahan data untuk masing-masing t-test pada software SPSS. Berikut artikel yang bisa anda pelajari