Dalam penelitian kita sering mendengar kata-kata hipotesis penelitian. Apakah itu hipotesis penelitian penting? Hipotesis penelitian adalah bagian inti dari sebuah penelitian, baik kuantiatif ataupun kuantitatif.
Kenapa bagian inti? karena jika kita tidak mempunyai hipotesis penelitian, artinya kita tidak sedang melakukan penelitian. Penelitian itu sendiri bertujuan untuk menjawab sebuah pertanyaan penelitian atau menjawab hipotesis.
Hipotesis penelitian adalah jawaban tentatif untuk pertanyaan penelitian yang akan dijadikan tujuan utama dalam sebuah penelitian. Pada dasarnya, hipotesis penelitian menyatakan jawaban sementara untuk di validasi dalam penelitian.
Namun, untuk mendapatkan hipotesis penelitian yang dapat di uji, kita harus cermat untuk meyusun sebuah hipotesis. Hal ini akan berkaitan dengan bagaimana metode penelitian yang akan kita buat. Metode penelitian akan kita gunakan untuk menguji hipotesis penelitian kita.
Lalu, bagimana cara menentukan hipotesis penelitian kita?
Sebelum menentukan hipotesis penelitian, penting untuk diperhatikan adalah pertanyaan penelitian umum yang akan kita jawab dalam penelitian. Kadang kala, kita sendiri bingung apa pertanyaan penelitian yang akan kita jawab. Hal ini sangat wajar, karena sebagai peneliti kadang kesulitan untuk menjabarkan secara jelas yang akan kita capai dalam sebuah penelitian. Efeknya, membuat kita sulit untuk mendapatkan pertanyaan penelitian dengan jelas.
Menurut, Glenn Firebaugh (2008) mengidentifikasi dua kriteria utama untuk pertanyaan penelitian: yaitu pertanyaan yang diteliti haruslah pertanyaan yang dapat dijawab melalui penelitian empiris (yaitu, sesuatu yang dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan) dan pertanyaan tersebut dalam cakupan yang terbatas. Sehingga pertanyaan penelitian dapat dijawab dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
Hipotesis penelitian dalam studi kuantitatif lebih sering kita jumpai, yaitu terdapat satu variabel independen, satu variabel dependen, dan pernyataan tentang pengaruh antara variabel independen dan dependen.
Umumnya variabel independen disebutkan terlebih dahulu dan diikuti dengan bahasa yang menyatakan sebuah kausalitas (istilah seperti mempengaruhi) dan kemudian variabel dependen.Urutan variabel harus konsisten di semua hipotesis dalam penelitian sehingga pembaca tidak bingung tentang urutan kausal yang akan diteliti.
Ketika kedua variabel bersifat kontinyu (numerik), bahasa yang digunakan biasanya adalah pengaruh positif atau negatif independen terhadap variabel dependen
Contoh: Pendidikan dapat meningkatkan Pendapatan.
Sedangkan, untuk hipotesis dengan variabel kategori, bahasa yang digunakan adalah kecenderungan variabel independen terhadap variabel dependen
Contoh: Pria lebih cenderung untuk merokok (variabel dependen) daripada Wanita
Sebagian besar peneliti lebih suka menyajikan hipotesis penelitian dalam format yang terarah, artinya beberapa pertanyaan dibuat untuk menggambarkan sebuag hubungan antar variabel berdasarkan teori yang sudah kita pelajari, penelitian sebelumnya, pengamatan umum, atau bahkan tebakan.
Selain itu hipotesis penelitian disajikan menggunakan hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol sendiri biasanya hal yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara variabel. Karena hipotesis nol juga kita pakai untuk semua uji statistik signifikansi. Kemudian untuk hipotesis alternatif adalah hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara variabel.
Hipotesis dalam penelitian kualitatif sangat berbeda dengan penelitian kuantitatif. Karena hipotesis penelitian memeliki sifat induktif dari penelitian kualitatif, sehingga pembuatan hipotesis tidak terjadi pada awal penelitian.
Sebaliknya, hipotesis disusun setelah proses pengumpulan dan interpretasi data berulang. Hal ini dapat membantu peneliti untuk mengajukan pertanyaan tambahan dan mencari bukti lain untuk memvalidasi hipotesis yang sudah disusun.
Penelitian kualitatif menggunakan pertanyaan utama dan subpertanyaan yang diajukan oleh peneliti pada awal penelitian kualitatif.
Pertanyaan-pertanyaan ini biasanya menggunakan bahasa bagaimana dan apa untuk menjawab sebuah fenomena dari penelitian. Dan bukan kata tanya mengapa, yang cenderung menunjukan bahwa peneliti telah membuat teori tentang mekanisme sebab akibat (digunakann dalam penelitian kuantitatif)
Secara umum, penelitian kualitatif akan memiliki satu atau dua pertanyaan utama dan beberapa subpertanyaan, yang selanjutnya digunakan untuk membantu dalam menjawab pertanyaan utama.
Pertanyaan-pertanyaan ini sering ditanyakan langsung kepada peserta penelitian (melalui wawancara mendalam, kelompok fokus, dll.) sebagai penjelasan atas fenomena tertentu yang dijawab oleh peserta sesuai dengan pengalamannya dan peneliti menyimpulan dari peserta tersebut.
Punya masalah analisis data? Konsultasikan Sekarang